TRANSISTOR
Kiran Ni’mah Jaya-I0321060-Teknik Industri-UNS
Pada postingan sebelumnya, telah dijelaskan mengenai semikonduktor dan salah satu contoh komponen elektronik yang menggunakan bahan semikonduktor yaitu DIODA. Kali ini akan dilanjutkan mengenai pembahasan contoh semikonduktor lain yaitu TRANSISTOR.
Transistor merupakan alat elektronik yang dapat dipakai atau berfungsi sebagai penguat, sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal,dan masih banyak lagi. Transistor terbuat dari bahan semikonduktor seperti silikon. Alat elektronik ini dapat berfungsi sebagai semacam kran listrik. Yang mana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET) ini memungkinkan adanya aliran listrik yang sangat akurat dari sumber listriknya. Pada umumnya transistor memiliki tiga terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E), dan Kolektor (C).
Secara umum transistor dapat dibedakan berdasarkan banyak kategori, diantaranya yaitu:
Materi Semikonduktor : Germanium, Silikon, Gallium Arsenide.
Kemasan fisik : Through Hole Metal, Through Hole Plastic, Surface Mount, IC, dan lain-lain.
Tipe: UJT, BJT, JFET, IGFET (Mosfet), IGBT, HBT, MISFET, VMOSFET, MESFET, HEMT, SCR serta pengembangan dari transistor yaitu IC (Integrated Circuit) dan lain-lain.
Polaritas: NPN atau N-Channel, PNP atau P-Channel.
Maximum Kapasitas Daya: Low Power, Medium Power, High Power.
Maximum Frekuensi Kerja: Low, Medium, atau High Frequency, Rf Transistor, Microwave, dan lain-lain.
Aplikasi: Amplifier, Saklar, General Purpose, Audio, Tegangan Tinggi, dan lain-lain
Adapun jenis-jenis transistor dan cara kerjanya dibagi menjadi dua, yaitu:
Transistor Bipolar (Dwi Kutub)
Transistor bipolar merupakan komponen elektronika yang menggunakan elektron elektron bebas dan kutub-kutub nya. transistor ini termasuk jenis transistor yang paling banyak digunakan pada rangkaian elektronika. Transistor bipolar terbagi menjadi tiga bagian lapisan material semikonduktor yang terdiri dari dua formasi lapisan yaitu lapisan P-N-P (Positif-Negatif-Positif) dan lapisan N-P-N (Negatif-Positif-Negatif).
Adapun prinsip kerja transistor jenis ini yaitu output yang mengalir dari Emitor ke Kolektor ditentukan oleh besarnya arus yang mengalir ke basis. Pada datasheet biasanya sudah tertera berapa arus minimal pada basis untuk membuat Emitor dan Kolektor berfungsi seperti saklar tertutup.
Transistor Efek Medan (Fet-Field Effect Transistor)
Pada transistor ini cara kerjanya menggunakan prinsip gaya tarik medan magnet. Jadi ketika G (Gate) mempunyai sebuah tegangan maka akan timbul medan magnet. Ketika tercipta sebuah medan magnet maka itu akan menjadi trigger untuk elektron dapat bergerak dari kutub negatif (-) ke positif (+). Tegangan minimal Gate (G) untuk bisa membuat Source (S) dan Drain (D) berfungsi seperti saklar tertutup disebut dengan tegangan threshold atau tegangan ambang.
Selain yang telah dijelaskan diatas, transistor dapat berfungsi juga sebagai :
Sebagai penguat arus maupun tegangan yang dipakai sebagai penguat.
Salah satu fungsi dari transistor yaitu sebagai penguat arus. Hal ini sebab transistor dapat dipakai sebagai rangkaian power supply dengan tegangan yang di set. Dimana transistor harus dibias tegangan yang konstan pada basisnya. Hal ini supaya pada emitor yang keluar tegangan yang tetap. Biasanya untuk mengatur tegangan basis agar tetap digunakanlah dioda zener.
Selain sebagai penguat arus, transistor juga digunakan sebagai penguat tegangan dan penguat daya. Transistor dengan fungsi satu ini dapat kita jumpai pada rangkaian Pre-Amp MIC, Pre-Amp Head, Mixer, Echo, Tone Control, Amplifier, dan lain-lain.
Sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching).
Sebagai tegangan semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET).
Memungkinkan aliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.
PRINSIP KERJA
Transistor dibuat dengan tiga lapisan material semikonduktor yang terdiri dari dua formasi lapisan yaitu lapisan PNP dan lapisan NPN. sehingga kita kenal ada 2 macam transistor, yaitu transistor PNP dan transistor NPN yang mana sesuai dengan jenis penyusunnya. Transistor sendiri memiliki tiga kaki (elektroda) yang diberi nama Basis (B), Emitor (E) Dan Collector (C).
Emitor artinya pemancar, disinilah pembawa muatan berasal. Collector artinya pengumpul. pembawa muatan yang berasal dari emitor ditampung pada collector. Basis artinya dasar, basis digunakan sebagai elektroda mengendali.
Common Base
Penguat ini digunakan sebagai penguat tegangan. Dimana emitor merupakan input dan collector sebagai output. Sedangkan basis di groundkan atau ditanahkan.
Common Emitor
Penguat ini digunakan sebagai penguat tegangan. Dimana basis merupakan input dan collector sebagai output. Sedangkan emitor di groundkan atau ditanahkan.
Common Collector
Penguat ini digunakan sebagai penguat arus. Dimana basis merupakan input dan emitor sebagai output. Sedangkan collector di groundkan atau ditanahkan.
Transistor Sebagai Saklar
Transistor akan mengalami cut off apabila arus yang melalui basis sangat kecil sekali sehingga kolektor dan emitor akan seperti kawat yang terbuka. Namun ketika arus yang melalui basis terlalu besar sehingga antara kolektor dan emitor bagaikan kawat terhubung.
Referensi:
Iftadi, I. 2015. Kelistrikan Industri. Surakarta: Graha Ilmu.
Ramelan, A. 2022. Transistor. Bahan Ajar. Surakarta: Program S1 Teknik Industri
https://www.teknikelektro.com/2020/07/jenis-fungsi-dan-cara-kerja-transistor.html
TRANSISTOR
Kiran Ni’mah Jaya-I0321060-Teknik Industri-UNS
Pada postingan sebelumnya, telah dijelaskan mengenai semikonduktor dan salah satu contoh komponen elektronik yang menggunakan bahan semikonduktor yaitu DIODA. Kali ini akan dilanjutkan mengenai pembahasan contoh semikonduktor lain yaitu TRANSISTOR.
Transistor merupakan alat elektronik yang dapat dipakai atau berfungsi sebagai penguat, sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal,dan masih banyak lagi. Transistor terbuat dari bahan semikonduktor seperti silikon. Alat elektronik ini dapat berfungsi sebagai semacam kran listrik. Yang mana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET) ini memungkinkan adanya aliran listrik yang sangat akurat dari sumber listriknya. Pada umumnya transistor memiliki tiga terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E), dan Kolektor (C).
Secara umum transistor dapat dibedakan berdasarkan banyak kategori, diantaranya yaitu:
Materi Semikonduktor : Germanium, Silikon, Gallium Arsenide.
Kemasan fisik : Through Hole Metal, Through Hole Plastic, Surface Mount, IC, dan lain-lain.
Tipe: UJT, BJT, JFET, IGFET (Mosfet), IGBT, HBT, MISFET, VMOSFET, MESFET, HEMT, SCR serta pengembangan dari transistor yaitu IC (Integrated Circuit) dan lain-lain.
Polaritas: NPN atau N-Channel, PNP atau P-Channel.
Maximum Kapasitas Daya: Low Power, Medium Power, High Power.
Maximum Frekuensi Kerja: Low, Medium, atau High Frequency, Rf Transistor, Microwave, dan lain-lain.
Aplikasi: Amplifier, Saklar, General Purpose, Audio, Tegangan Tinggi, dan lain-lain
Adapun jenis-jenis transistor dan cara kerjanya dibagi menjadi dua, yaitu:
Transistor Bipolar (Dwi Kutub)
Transistor bipolar merupakan komponen elektronika yang menggunakan elektron elektron bebas dan kutub-kutub nya. transistor ini termasuk jenis transistor yang paling banyak digunakan pada rangkaian elektronika. Transistor bipolar terbagi menjadi tiga bagian lapisan material semikonduktor yang terdiri dari dua formasi lapisan yaitu lapisan P-N-P (Positif-Negatif-Positif) dan lapisan N-P-N (Negatif-Positif-Negatif).
Adapun prinsip kerja transistor jenis ini yaitu output yang mengalir dari Emitor ke Kolektor ditentukan oleh besarnya arus yang mengalir ke basis. Pada datasheet biasanya sudah tertera berapa arus minimal pada basis untuk membuat Emitor dan Kolektor berfungsi seperti saklar tertutup.
Transistor Efek Medan (Fet-Field Effect Transistor)
Pada transistor ini cara kerjanya menggunakan prinsip gaya tarik medan magnet. Jadi ketika G (Gate) mempunyai sebuah tegangan maka akan timbul medan magnet. Ketika tercipta sebuah medan magnet maka itu akan menjadi trigger untuk elektron dapat bergerak dari kutub negatif (-) ke positif (+). Tegangan minimal Gate (G) untuk bisa membuat Source (S) dan Drain (D) berfungsi seperti saklar tertutup disebut dengan tegangan threshold atau tegangan ambang.
Selain yang telah dijelaskan diatas, transistor dapat berfungsi juga sebagai :
Sebagai penguat arus maupun tegangan yang dipakai sebagai penguat.
Salah satu fungsi dari transistor yaitu sebagai penguat arus. Hal ini sebab transistor dapat dipakai sebagai rangkaian power supply dengan tegangan yang di set. Dimana transistor harus dibias tegangan yang konstan pada basisnya. Hal ini supaya pada emitor yang keluar tegangan yang tetap. Biasanya untuk mengatur tegangan basis agar tetap digunakanlah dioda zener.
Selain sebagai penguat arus, transistor juga digunakan sebagai penguat tegangan dan penguat daya. Transistor dengan fungsi satu ini dapat kita jumpai pada rangkaian Pre-Amp MIC, Pre-Amp Head, Mixer, Echo, Tone Control, Amplifier, dan lain-lain.
Sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching).
Sebagai tegangan semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET).
Memungkinkan aliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.
PRINSIP KERJA
Transistor dibuat dengan tiga lapisan material semikonduktor yang terdiri dari dua formasi lapisan yaitu lapisan PNP dan lapisan NPN. sehingga kita kenal ada 2 macam transistor, yaitu transistor PNP dan transistor NPN yang mana sesuai dengan jenis penyusunnya. Transistor sendiri memiliki tiga kaki (elektroda) yang diberi nama Basis (B), Emitor (E) Dan Collector (C).
Emitor artinya pemancar, disinilah pembawa muatan berasal. Collector artinya pengumpul. pembawa muatan yang berasal dari emitor ditampung pada collector. Basis artinya dasar, basis digunakan sebagai elektroda mengendali.
Common Base
Penguat ini digunakan sebagai penguat tegangan. Dimana emitor merupakan input dan collector sebagai output. Sedangkan basis di groundkan atau ditanahkan.
Common Emitor
Penguat ini digunakan sebagai penguat tegangan. Dimana basis merupakan input dan collector sebagai output. Sedangkan emitor di groundkan atau ditanahkan.
Common Collector
Penguat ini digunakan sebagai penguat arus. Dimana basis merupakan input dan emitor sebagai output. Sedangkan collector di groundkan atau ditanahkan.
Transistor Sebagai Saklar
Transistor akan mengalami cut off apabila arus yang melalui basis sangat kecil sekali sehingga kolektor dan emitor akan seperti kawat yang terbuka. Namun ketika arus yang melalui basis terlalu besar sehingga antara kolektor dan emitor bagaikan kawat terhubung.
Referensi:
Iftadi, I. 2015. Kelistrikan Industri. Surakarta: Graha Ilmu.
Ramelan, A. 2022. Transistor. Bahan Ajar. Surakarta: Program S1 Teknik Industri
https://www.teknikelektro.com/2020/07/jenis-fungsi-dan-cara-kerja-transistor.html